
CLOSE
GLOBAL MARKET REVIEW
Indeks-indeks Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Senin (9/8). DJIA dan S&P 500 terkoreksi 0.30% dan 0.07% pada perdagangan Senin (9/8), pasca mencatatkan rekor penutupan tertinggi pada Jumat pekan lalu (6/8). Pelemahan harga saham-saham energi, seiring dengan pelemahan harga sejumlah komoditas menjadi penekan utama Wall Street. Harga minyak sempat melemah hingga 4% pada perdagangan Senin (9/8), dipicu kekhawatiran penurunan permintaan ditengah peningkatan kasus baru harian COVID-19 di beberapa negara, termasuk di AS dalam beberapa waktu terakhir. Harga sejumlah logam dasar juga tertekan oleh ekspektasi bahwa the Fed akan mulai mengurangi stimulus moneternya dalam waktu dekat, menyusul penguatan data terbaru employment di AS.
Indeks-indeks di Eropa juga ditutup beragam pada perdagangan Senin (9/8). Pelaku pasar mencermati pelemahan harga komoditas, dan perkembangan terkini dari pandemi COVID-19. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan pernyataan dari sejumlah Fed Officials pada pekan ini.
Tiongkok mencatatkan inflasi sebesar 1% yoy di Juli 2021, lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 0.8% yoy. Sementara PPI naik ke 9% yoy di Juli 2021, dari 8.8% yoy di Juni 2021. Hal tersebut mengindikasikan bahwa inflasi yang terjadi cenderung disebabkan oleh cost pull inflation.
DOMESTIC MARKET REVIEW IHSG
[Resistance : 6200] [Pivot : 6130] [Support : 6075]
IHSG berpeluang mencatatkan technical rebound pada perdagangan Selasa (10/8) pasca sell-off pada perdagangan Senin (9/8), meski sentimen eksternal cenderung mixed.
Secara sektoral, Sektor Basic Materials dan Keuangan diperkirakan masih akan tertekan. Hal ini terkait dengan ekspektasi pelaku pasar bahwa the Fed akan mulai mengurangi stimulus moneter dalam waktu dekat. Ekspektasi ini salah satunya didasari oleh penurunan U.S. Unemployment Rate ke level 5.4% di Juli 2021 dari 5.9% di Juni 2021. Hal ini memicu penurunan harga aset-aset safehaven, dan fluktuasi nilai tukar Rupiah. Di sisi lain, permintaan basic materials dari Tiongkok dikhawatirkan menurun. Data terbaru menunjukan bahwa pertumbuhan ekspor dan impor Tiongkok di Juli 2021, lebih rendah dari perkiraan.
Oleh sebab itu, saham-saham defensif, terutama consumer non-cyclicals dapat kembali menjadi perhatian pelaku pasar. Top picks untuk Selasa (10/8) diantaranya ICBP, INDF, AMRT, DMMX, MARI dan ASSA. Sementara sahamsaham bank, termasuk BBCA, BBNI, BBRI, BMRI dapat diperhatikan untuk periode yang lebih panjang.
MARKET NEWS
PPRO PT PP Properti Tbk
PT PP Properti Tbk (PPRO) akan menawarkan obligasi berkelanjutan II tahap III tahun 2021 dengan nilai sebanyak Rp500 miliar. Berdasarkan keterangan perusahaan, masa penawaran umum obligasi tersebut akan berlangsung dari 26 Agustus hingga 30 Agustus 2021.
DGNS PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk
PT Diagnos Laboratium Utama Tbk (DGNS) membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 280.8% yoy menjadi Rp168.8 miliar. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba bersih perusahaan juga tumbuh sebesar 460.9% yoy menjadi Rp46.1 miliar di periode yang sama.
BLUE PT Blue Bird Tbk
PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 8.70% yoy menjadi Rp1.05 triliun di periode 1H-2021. Akibatnya, perusahaan mencatatkan rugi yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp30.13 miliar di periode yang sama. PYFA PT Puramida Farma Tbk PT Pyramida Farma Tbk (PYFA) memberikan pinjaman kepada anak usaha yang 99% saham dimiliki yaitu PT Pyfa Sebat Indonesia. Pinjaman tersebut sejumlah Rp3.581 miliar atau setara dengan US$250 ribu.
ISAT PT Indosat Tbk
PT Indosat Tbk (ISAT) menghadirkan integrasi pembayaran melalui e-wallet OVO. Integrasi tersebut menawarkan kemudahan yang lebih mudah karena kini pelanggan dapat membeli paket data dari menu UMB Indosat Ooredo tanpa perlu memiliki pulsa yang mencukupi.
PHINTRACO SEKURITAS
The East Tower 16th Floor
Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No. 1
Mega Kuningan, Jakarta 12950
P. +6221 2555 6111
F. +6221 2555 6138